Member-only story

Jangan Tinggalkan Tulisan sebelum Selesai

Menulis melatih manusia untuk menstrukturkan pikiran.

Ivan Lanin
3 min readSep 11, 2023

Beberapa tahun sebelum lulus dari Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada (UGM), Puthut Eko Arianto resah. “Saya bingung mau ngapain setelah lulus dengan IPK saya yang pas-pasan,” kata pria yang dikenal dengan nama Puthut EA ini sambil tertawa pada gelar wicara Kinara (Kicauan Narabahasa) di Twitter Spaces, Minggu, 25 Juli 2021. “Ya, saya tahu singkatan nama saya mestinya ‘E.A.’,” tambahnya.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Keresahan itu membuatnya kembali melirik profesi sebagai penulis. Ketika itu, tolok ukur keberhasilan seorang cerpenis adalah pemuatan karyanya di Kompas. Pada 1999, Puthut dapat menggapai pencapaian itu. Setelah cerita pendeknya dua kali dimuat di Kompas, media massa lain pun mengundangnya untuk menulis. Jalan terang sebagai penulis terbuka lebar baginya.

Sebenarnya, Puthut sudah rajin menulis ketika di SMP dan SMA. Ketika itu, geguritan dan cerita cekak (cerkak) — jenis puisi dan cerpen dalam bahasa Jawa — karyanya kerap dimuat di majalah Jaya Baya dan Panjebar Semangat. Kepindahan ke Yogyakarta untuk berkuliah membuatnya rehat menulis.

Selain menulis fiksi berupa cerpen, puisi, prosa lirik, novel, dan naskah drama, Puthut juga…

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (1)