Hello Yellow Kuning Keren
#161: Gaya bahasa repetisi dapat lebih menarik perhatian, mudah diingat, dan berdampak emosional.
Bukan, ini bukan iklan. Saya tidak memberikan endorsemen untuk iPhone. Punya pun tidak.
Sebuah twit viral pada akhir April lalu membahas slogan “Kuning Keren” yang digunakan Apple untuk memasarkan varian kuning iPhone 14. Slogan itu tampaknya merupakan upaya penulis wara (copywriter) bahasa Indonesia untuk memadankan slogan “Hello Yellow” dalam bahasa Inggris. Yang terjadi di sana ialah pengubahan rima akhir “Hello Yellow” menjadi rima awal “Kuning Keren”.
Belum jadi anggota Medium? Baca gratis tulisan ini di sini.
Saat membaca twit itu, saya teringat dengan salah satu salindia (slide) materi penulisan wara (copywriting) Narabahasa. Salindia itu membahas gaya bahasa repetisi yang sering menjadi andalan penulis wara ketika membuat iklan. Selain pada iklan, pengulangan juga kerap ditemukan pada puisi.
Gaya bahasa repetisi (pengulangan) dapat lebih menarik perhatian, mudah diingat, dan berdampak emosional. Gaya bahasa itu sering disebut “rima” (rhyme) meski ada yang menganggap rima merupakan bentuk khusus pengulangan bunyi akhir. Beberapa jenis pengulangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.