Gabungan Kata

#107: Perbedaan frasa, kata majemuk, dan idiom

Ivan Lanin

--

Gambar 1 Diagram Venn Frasa, Kata Majemuk, dan Idiom

Saat mengikuti rapat pemutakhiran PUEBI — kemudian diubah namanya menjadi EYD — pada awal 2022, saya mengusulkan perubahan judul subbab “Bentuk Ulang” menjadi “Kata Ulang” dan “Gabungan Kata” menjadi “Kata Majemuk”. Perubahan itu disarankan agar judul subbab tersebut paralel dengan judul subbab lain, yaitu “Kata Dasar” dan “Kata Berimbuhan”.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Usul saya ditolak. Istilah bentuk ulang dan gabungan kata dipertahankan karena lebih generik daripada kata ulang dan kata majemuk yang memiliki arti spesifik dalam linguistik. Bentuk “paru-paru”, misalnya, kadang tidak dianggap sebagai “kata ulang”, sedangkan batasan “kata majemuk” masih diperdebatkan para linguis.

Istilah gabungan kata mencakup tiga konsep: frasa, kata majemuk, dan idiom. Saya teringat lagi dengan hal ini ketika membaca twit Kak Fauzan untuk para pejuang UTBK. Gambar pada awal tulisan ini mengilustrasikan diagram Venn perbedaan ketiga konsep tersebut.

Linguis bahasa Indonesia memberikan istilah dan definisi yang berbeda untuk satuan-satuan bahasa. Definisi yang saya berikan di sini merupakan penyederhanaan untuk mempermudah pemahaman. Mari kita mulai dari gabungan kata.

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari