Member-only story

Fiksi dan Bahasa sebagai Sumber Keunggulan Manusia

Bahasa membuat manusia dapat bekerja sama dengan luwes dan dalam jumlah banyak.

Ivan Lanin
2 min readAug 16, 2023
Ilustrasi: mostafa eissa/Pexels

Salah satu ide menarik dari Yuval Noah Harari yang dituangkannya dalam buku Sapiens (2015) adalah “mitos bersama” (common myth). Menurutnya, manusia berkuasa di bumi karena percaya pada fiksi. Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dapat berbagi cerita tentang hal-hal yang hanya ada dalam imajinasi kita, seperti uang, hukum, dan negara.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Contohnya uang. Nilai uang tidak nyata secara fisik. Namun, karena kita secara kolektif percaya pada nilai uang, kita dapat membentuk sistem pertukaran. Pertukaran yang difasilitasi oleh uang itu kemudian diatur oleh hukum negara manusia. Hukum dan negara itu pun sebenarnya fiktif: tidak nyata.

Penyebaran ide-ide abstrak itu tersebut dibantu oleh kemampuan manusia untuk berbahasa. Bahasa membuat manusia dapat bekerja sama dengan luwes dan dalam jumlah banyak. Lebah, misalnya, bekerja sama dalam jumlah banyak, tetapi dengan sangat kaku. Sebaliknya, simpanse bekerja sama dengan luwes, tetapi hanya dalam jumlah sedikit.

Tampaknya, saya perlu merevisi slogan Narabahasa menjadi “Kuasai Fiksi dan Bahasa, Kuasai Dunia”. Eh, nanti dulu, deh. Saya selesaikan dulu membaca buku Sapiens.

Tingkatkan keterampilan bahasa Anda melalui kelas Narabahasa, baik yang diadakan secara langsung (sinkron) maupun melalui rekaman (asinkron). Kunjungi toko daring kami di Tokopedia untuk memperoleh buku-buku dan pernak-pernik kebahasaan yang menarik.

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

No responses yet