Duolingo

#501: Belajar bahasa dengan cara yang menyenangkan

Ivan Lanin
3 min readMay 9, 2024

--

Pada akhir November 2020, saya menemukan mainan baru: Duolingo. Aplikasi belajar bahasa dengan ikon burung hantu hijau ini sangat menyenangkan untuk digunakan. Mereka menerapkan berbagai konsep gamifikasi (gamification) yang mendorong penggunanya untuk terus menggunakan aplikasi tersebut. Gamifikasi diwujudkan Duolingo, antara lain, dengan poin, misi (quest), lencana (badge), dan papan peringkat (leaderboard).

Penerapan runtunan (streak) juga memberikan motivasi untuk menggunakan aplikasi ini setiap hari. Saya mencatat runtunan 562 hari sejak 22 November 2020. Namun, runtunan 1,5 tahun lebih sedikit itu terhenti pada 6 Juni 2022. Setelah jeda selama kurang lebih 1,5 tahun, saya kembali mencoba memupuk runtunan Duolingo pada akhir 2023. Sekarang hari ke-136.

Saya pelupa sehingga mustahil mengingat semua tanggal di atas. Pencarian tanggal-tanggal tersebut memerlukan upaya ekstra, tetapi menyenangkan. Saya merasa seperti sejarawan atau arkeolog yang berhasil mengidentifikasi tanggal-tanggal bersejarah.

Pada awalnya, saya mempelajari enam bahasa sekaligus di Duolingo: Italia, Prancis, Portugis, Spanyol, Belanda, dan Jerman. Satu pekan satu bahasa secara bergantian. Meski sama-sama merupakan anggota rumpun bahasa Indo-Eropa, keenam bahasa itu memiliki keunikan masing-masing. Kepala saya pusing dan lidah saya pegal berganti bahasa tiap pekan. Namun, saya merasa menghabiskan waktu untuk sesuatu yang berguna. Periode belajar enam bahasa itu berlangsung selama kurang lebih tiga bulan.

Kemudian, saya menemukan kursus bahasa Esperanto di Duolingo. Esperanto adalah bahasa buatan (constructed language) yang dikembangkan oleh L.L. Zamenhof di Polandia dan diperkenalkan melalui buku Unua Libro yang terbit pada 1887. Saya senang sekali dengan Esperanto karena bahasa itu sangat sistematis dan mudah dipelajari. Esperanto merupakan perigi bagi orang-orang yang cinta konsistensi. Sejak menemukan kursus bahasa itu, semua kursus bahasa lain terabaikan.

Duolingo dengan segala gamifikasinya dapat sangat adiktif. Itu saya rasakan saat awal menggunakannya. Saya bisa menghabiskan waktu lebih dari dua jam sehari untuk bermain Duolingo demi mempertahankan posisi di liga teratas mereka: berlian (diamond). Sekarang, saya lebih strategis karena ada banyak kegiatan lain yang perlu dikerjakan dan rutinitas lain yang perlu dijaga. Ini tiga strategi yang saya terapkan.

  1. Bermain dua kali sehari, antara 6.00–12.00 dan antara 18.00–24.00, masing-masing sekitar 15 menit. Bermain pada periode itu memberikan hadiah peti pelajar pagi (early bird chest) dan peti pelajar malam (night owl chest) yang menggandakan poin yang diperoleh selama 15 menit.
  2. Menyelesaikan misi harian (daily quest) dan misi teman (friends quest) untuk mendapatkan hadiah permata (gem) atau pengganda poin. Pengganda poin dari misi harian berlaku 15 menit, sedangkan yang dari misi teman berlaku 30 menit.
  3. Tidak bermain sejak Minggu sore hingga Senin sore. Liga mingguan berakhir tiap Minggu pukul 17.00. Kalau kita bermain setelah itu, kita akan masuk liga baru. Pemain yang masuk pada awal liga biasanya orang-orang yang ambisius dan kecanduan Duolingo. Mereka agresif mengumpulkan poin sehingga kompetisi liga mingguan sengit. Saya biasanya baru bermain lagi Minggu setelah pukul 18.00 sambil mencari hadiah peti pelajar malam.

Mia kurso de Esperanto en Duolingo ĵus finiĝis. Nun mi nur devas sekvi la ĉiutagajn refreŝigaĵojn. Mi volas reveni al lernado de la ses hindoeŭropaj lingvoj kiujn mi neglektis. Mi ankaŭ volas skribi pri kiel lerni Esperanton.

Kursus bahasa Esperanto saya di Duolingo baru saja tamat. Kini saya tinggal mengikuti penyegaran harian (daily refresh). Saya mau kembali mengikuti pelajaran enam bahasa Indo-Eropa yang sempat terbengkalai. Saya juga ingin menulis tentang cara mempelajari bahasa Esperanto.

Tingkatkan keterampilan berbahasa Anda dengan mengikuti kelas-kelas Narabahasa. Kunjungi juga toko daring kami di Tokopedia untuk memperoleh buku dan berbagai produk kebahasaan yang menarik.

--

--

Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang belajar bercerita setiap hari