Member-only story
Bunyikan Kalimat
#222: Bunyikan kalimat untuk menguji apakah ia enak didengar, bukan hanya enak dibaca
Kalimat memiliki dua dimensi, yaitu terbaca dan terdengar. Bunyikan kalimat untuk menguji apakah ia enak didengar, bukan hanya enak dibaca. Variasikan panjang kalimat seperti halnya variasi dalam lagu untuk menghasilkan ritme atau ketukan yang sedap didengar. Itulah kiat dari Dewi Lestari yang disampaikannya pada gelar wicara Kinara Narabahasa, Minggu, 4 Juli 2021.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Dee, panggilan akrab Dewi Lestari, gemar berkhayal sejak kecil. Kesukaan itulah—ditambah dengan teladan dari sang Bapak yang senang bercerita—yang membuat Dee mulai menorehkan penanya pada sebuah buku tulis kosong ketika masih di bangku kelas lima sekolah dasar. Tulisan itu berwujud menjadi novel mini tentang seorang anak perempuan dengan rumahnya yang indah.
Saat SMP, penulis heksalogi Supernova ini pertama kali mengirim tulisannya ke majalah Mode yang ketika itu sering memuat cerita pendek. “Mode satu-satunya yang mencantumkan honor untuk tulisan,” kata Dee mengungkap alasannya. Tulisan itu, dan beberapa tulisan lain yang dikirimkan ke berbagai majalah, belum berhasil melalui seleksi redaktur. Dee baru berhasil membuktikan penerimaan tulisannya oleh publik ketika menjuarai lomba…