Bolehkah Menggunakan Kata yang Tidak Ada di KBBI?

#129: Jangan hanya bergantung pada KBBI, tetapi ketahui juga kaidah penyerapan dan pembentukan kata.

Ivan Lanin

--

Sumber Gambar: MRT Jakarta/Twitter

Ijul bertanya, “Di dalam artikel ini tertulis istilah gerbang pengetapan untuk tapping gate. Sudah pernah tahu? Soalnya di KBBI, kok, nggak ada pengetapan.” Teman saya dari milis penerjemah Bahtera sejak 2006 itu mengirim pesan WhatsApp (WA) tersebut sambil menyertakan tautan laman situs web resmi MRT Jakarta.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Pertanyaan apakah kata yang tidak ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sah digunakan — seperti yang disampaikan Ijul itu — kerap saya terima. KBBI sudah dianggap seperti kitab suci yang mengesahkan penggunaan kata. Sebagai contoh, menurut Ijul, pedoman pelokalan (localization guide) beberapa agensi penerjemahan hanya mengizinkan penggunaan kata yang ada di KBBI.

Sebenarnya, KBBI dan kamus-kamus lain merekam kosakata yang digunakan penutur. Kata digunakan dahulu oleh penutur, kemudian kamus baru mencatatnya. Bukan sebaliknya, kata dicantumkan dahulu dalam kamus, baru penutur boleh menggunakannya.

Pekamus — sebutan untuk pembuat kamus — memasukkan kata ke dalam kamus berdasarkan bukti-bukti penggunaan kata oleh penutur. Bukti…

--

--

Responses (2)