Member-only story
Bahasa
Benarkah “Tol” Akronim ‘Tax on Location’?
#753: Keratabasa, jarwa dhosok, kiratabasa, backronym
“Benarkah tol itu akronim dari tax on location, Pak?” tanya seorang wartawan melalui WhatsApp. “Jiaaah, muncul lagi,” pikir saya. Dua tahun yang lalu, berita bohong (hoax) yang sama juga diangkat oleh detikcom. Sepertinya, kita senang mengartikan kata sebagai singkatan atau akronim, misalnya perkedel yang diartikan sebagai ‘persatuan kentang dan telur’ dan tumis sebagai ‘tuang minyak sedikit’.
🔑 Lanjutkan membaca dengan mengklik tautan teman ini.
Pencocokan atau cocoklogi semacam itu disebut keratabasa, jarwa dhosok (bahasa Jawa), kiratabasa (bahasa Sunda), atau backronym (bahasa Inggris). KBBI mengartikan keratabasa sebagai ‘perihal menerangkan arti kata dengan memperlakukannya sebagai singkatan, biasanya untuk lelucon’. Merriam-Webster mendefinisikan backronym sebagai ‘an existing word, phrase, or name that is later used as or claimed to be an acronym (as to provide an apt name for something or to explain a word’s origin)’.