Member-only story

Bahasa Konsultan

#146: Uraikan perkara pelik dengan bahasa sederhana.

Ivan Lanin
3 min readMay 20, 2023
Ilustrasi: The Coach Space/Pexels

Karier kedua saya konsultan. Setelah sekitar sepuluh tahun menjadi pemrogram komputer, saya beralih profesi menjadi konsultan pada 2009. Peralihannya berlangsung sejak dua tahun sebelumnya ketika saya memimpin tim pengembangan perangkat lunak manajemen risiko, iRisq. Bidang konsultasi saya saat itu ada dua: tata kelola—sekarang mulai disebut “governansi”—dan manajemen risiko.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Perubahan profesi itu memaksa saya untuk mengubah cara berbahasa. Waktu menjadi pemrogram, saya menyampaikan gagasan saya kepada mesin. Saya tidak perlu memikirkan perasaan mesin kawan bicara saya. Dia pun tidak. Kalau bahasa saya salah, dia hanya bilang, “Syntax error.” Saat menjadi konsultan, saya harus menuliskan—atau membicarakan—gagasan saya dengan manusia. Banyak yang perlu diatur saat berbahasa sebagai konsultan untuk klien manusia.

Saya beruntung karena sudah mulai memupuk keterampilan berbahasa tulis sejak menjadi kontributor Wikipedia Indonesia (WPID) pada 2006. Keterampilan berbahasa lisan saya mulai dilatih saat komunitas WPID diajak Kominfo untuk memberikan pelatihan penulisan Wikipedia. Semua itu menjadi bekal saya ketika beralih profesi menjadi konsultan.

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

No responses yet