Member-only story
Apakah Bahasa Gaul Merusak Bahasa Indonesia?
#44: Bahasa gaul tidak merusak bahasa Indonesia asal digunakan hanya untuk orang dan tujuan tertentu.
“Selomita shanghay, Bang Ivan. Apose kabaret? Akika pingin ngundang ngobrol di YouTube akika soal bahasa Indonesia dan bahasa gaul. Mau, kan, Bang?” tanya pengirim pesan WhatsApp itu.
“Selomita soraya, Mbak. Alhamdulillah, kabarate akika baygon. Siap! Mohon kabari waktu dan tempat pengambilan videonya,” balas saya setelah membuka kamus bahasa gaul.
Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.
Saat saya mengirim potongan percakapan itu ke Facebook tanpa menyebut nama pengirimnya, hampir semua orang dapat langsung menebak siapa kawan bicara saya: Debby Sahertian. Terjemahan percakapan di atas tidak akan saya berikan, ya. Kalau ada yang berbaik hati, silakan komentari tulisan ini.
Sayangnya, ketika itu saya tidak dapat memenuhi undangan Mbak Debby karena sudah memiliki jadwal lain pada waktu yang diajukan. Beberapa pekan setelah itu, beliau mengajukan jadwal baru. Akhirnya, saya menunaikan janji temu dengan Mbak Debby untuk merekam video YouTube di Foya M Bloc Space, pada Kamis, 6 Februari 2023.