Member-only story

Bahasa

Apa Bedanya Paradoks, Oksimoron, dan Antitesis?

#670: Tanya Jawab Kebahasaan Ke-145

Ivan Lanin
5 min readOct 24, 2024

--

Daeng Geri (atas), Bang Alfan (kiri bawah), dan saya pada Tabah #145

Kamis malam, 24 Oktober 2024, tidak ada siaran langsung Tanya Jawab Kebahasaan (Tabah) di Instagram. Humas Narabahasa belum berhasil memperpanjang kerja sama dengan Ikatan Duta Bahasa Nasional (Ikadubasnas). Saya heran mengapa itu menjadi alasan untuk tidak mengadakan Tabah. Sebelum bekerja sama dengan Ikadubasnas pada 2023, Tabah berjalan dengan moderator dari Narabahasa sejak 2020.

Belum jadi anggota Medium? Baca versi gratis tulisan ini.

Ya, sudahlah. Karena sudah menjadwalkan untuk mengirim pertanyaan dan jawaban Tabah setiap Jumat, saya ambil saja data dari Tabah #145 yang diadakan pada 19 September 2024. Ini episode yang dibahas di dalam tulisan Ah. Syahrul Ansori. Moderator episode ini adalah Daeng Geri, pramubahasa magang Divisi Humas Narabahasa, dan Bang Alfan Suseno, Duta Bahasa Jambi 2023. Berikut daftar 24 pertanyaan Tabah #145.

1. Apa bedanya majas paradoks, oksimoron, dan antitesis?

  • Paradoks = kontras situasi; dua pernyataan yang bertentangan dan sepintas tidak masuk akal. Contoh: Kawan bisa menjadi lawan.
  • Oksimoron = kontras makna; dua kata yang bertentangan. Contoh: perang saudara dan manis getir.

--

--

Ivan Lanin
Ivan Lanin

Written by Ivan Lanin

Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia yang berlatih bercerita setiap hari

Responses (3)